Text
Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Dia Bagaikan malaikat bagi keluarga kami. Merengkuh aku, adikku dan ibu dari kehidupan jalanan yang miskin dan nestapa. Memberikan makan, tempat berteduh, sekolah dan janji masa depan yang lebih baik.
Dia sungguh bagai malaikat bagi keluarga kami. Memberikan kasih sayang, perhatian dan teladan tanpa berharap budi sekali pun. Dan lihatlah, aku membalas itu semua dengan membiarkan mekar perasaan ini.
Ibu benar, tidak layak aku mencintai malaikat keluarga kami. TIdak pantas. Maafkan aku, Ibu. Perasaan kagum, terpesona, atau entahlah itu muncul tak tertahankan bahkan sejak rambutku masih dikepang dua.
Sekarang, ketika aku tahu dia boleh jadi tidak pernah menganggapku lebih dari seorang adik yang tidak tahu diri, biarlah.... Biarlah aku luruh ke bumi seperti sehelai daun.... daun yang tidak pernah membenci angin meski harus terengngutkan dari tangkai pohonnya.
No other version available